Judi Online - Timnas Indonesia di Mata Eidur Gudjohnsen

Judi Online - Kemeriahan yang memberi warna dibukanya Stadion Gelora Bung Karno bagi umum berpusat pada pertandingan Timnas Indonesia vs Islandia. Kompetisi yang di gelar pada Minggu (14/1/2018) menandai usainya masa GBK bersolek menuju gelaran Asian Games 2018. Hasil perbaikan di tribun pemirsa yaitu timbulnya boks-boks VIP bak akuarium di level 2 serta 3 stadion paling besar di Indonesia itu, yang kesempatan ini diikuti hadirnya Eidur Gudjohnsen.

Legenda Islandia berusia 39 th. itu datang jadi tamu kehormatan satu diantara rekanan PSSI, Mediapro Asia. Pada Bola. com dengan enteng ia menjelaskan pandangannya masalah perform Timnas Indonesia di jeda antarbabak serta selesai kompetisi.

" Pemain Indonesia bagus-bagus, namun tak ada yang dengan spesial menonjol di mata saya. Mereka mempunyai kecepatan serta miliki tehnik individu yang bagus bagi menyeimbangi pemain Islandia, " kata sosok setinggi 185 cm. itu dengan lugas serta tidak tampak berupaya bicara waspada manfaat membuat perlindungan timnas negaranya.

Menyoal blunder lini belakang Timnas Indonesia yang dikerjakan di menit paling akhir sesi pertama, Gudjohnsen menyebutkan hal tersebut sesungguhnya tidak bisa berlangsung namun dapat berlangsung dalam satu kompetisi dengan desakan tinggi. Ia berikan contoh bagaimana gol Indonesia ke gawang Islandia juga berlangsung karna kekeliruan penjaga gawang Runar Alex Runarsson karna desakan kondisi yang mendadak didalam kotak penaltinya.

Waktu Gudjohnsen membahas masalah kecepatan, Bola. com menyinggung dua nama pemain Timnas Indonesia yang pada sesi pertama begitu cekatan buka ruangan, yakni sayap kiri, Febri Hariyadi, serta striker, Ilham Udin, sembari mengatakan nomor punggung mereka serta memohon pendapat mantan bomber Chelsea itu. " Tidak-tidak, saya lihat timnas Anda keseluruhannya tidak satu persatu. Mereka semuanya bagus, saya tidak miliki catatan spesial bagi pemain spesifik, " tegasnya sekali lagi.

Komentar Menarik Masalah Islandia

Hal yang menarik yaitu komentar pemain yang pada 2016 tutup karier profesionalnya di club Norwegia, Molde, itu masalah Timnas Islandia sendiri. Seperti Timnas Indonesia, ia tidak lihat Islandia juga mempunyai pemain yang perlu dipantau dengan spesial.

" Persaingan perebutan bagi menembus level teratas dalam sepak bola profesional di semua dunia saat ini jadi bertambah ketat. Anda mesti mempunyai kemampuan, keberuntungan, dan kecerdasan bagi bermain di club papan atas liga-liga paling baik seperti di Inggris serta Spanyol. Saya belum juga lihat ada pemain Islandia yang miliki semua kriteria sesuai sama itu saat ini, " sebut sosok yang sempat berbaju Barcelona di kurun 2006-2009 itu.

" Walau demikian, kondisi dapat beralih serta dalam sepak bola semua suatu hal dapat beralih secara cepat serta tak ada yang tentu. Siapa tahu dalam 5-10 th. ke depan ada pemain Islandia yang miliki karier sebagus saya. "

Memori Chelsea-Barcelona 2016

Tutup perbincangan sebelumnya Bola. com berfoto dengan pemain yang mulai sejak 1994 sudah cetak 115 gol bagi 12 club berlainan itu, Gudjohnsen terlihat terperanjat dengan pertanyaan terakhir yang diperuntukkan padanya. Ia tidak menganggap Bola. com mengingat saat di 2006 ada satu periode dimana manajer Chelsea waktu itu, Jose Mourinho, keluarkan pernyataan yang memojokkannya mendekati ia hadapi Chelsea di Liga Champion dengan berbaju Barcelona.

Peristiwa itu berlangsung cuma sebagian bln. sesudah Gudjohnsen geser dari Chelsea ke Barcelona. Dalam session latihan mendekati hadapi Chelsea itu, camera tv di Spanyol bahkan juga pernah menangkap pergerakan teaterikal dianya seolah-olah ditikam seorang dari belakang. Media lokal berasumsi Gudjohnsen seolah-olah berikan tanda dianya " ditikam " Mourinho dari belakang.

" Pernyataan aneh-aneh sesuai sama itu umum dalam konferensi pers mendekati satu kompetisi, saya tidak lihat itu jadi satu serangan pribadi pada saya. Jujur saja, saya jadi tak akan ingat masalah saya pura-pura ditusuk dari belakang dalam latihan, " katanya sembari tersenyum diambil dari Judi Online.

Melansir dari Judi Online ada kalimat paling akhir bagi timnas Indonesia dari Gudjohnsen? Ia menggelengkan kepala serta pernah menyebutkan kalau yang terutama dari tiga aspek penentu karier pemain di club serta timnas yaitu ini.. (Gudjohnsen menunjuk kepalanya dengan telunjuk). Terima kasih Eidur, kami menangkap pesanmu.

Komentar

Postingan Populer